SEJARAH MONITOR
Monitor merupakan interface terpenting yang menghubungkan manusia dan
PC. Pada saat komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor
sudah berusia 83 tahun. Pengembangannya masih tetap berlangsung sampai
saat ini.
Sejarah Monitor
Tahap perkembangan monitor computer yang digunakan saat ini sebenarnya
terbagi dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan
tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geißler. Ia
merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu, 33 tahun kemudian, ahli
kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan
teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi tabung sejak
awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun,
Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun
berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan.
Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai
penemu tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi
pertama untuk tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah
yang menjadi basis pengembangan perangkat lain, seperti televisi atau
layar radar. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan
elektron, yang mempercepat pengembangan teknik tabung.
CARA KERJA MONITOR
Apakah monitor itu? Monitor adalah sebuah peranti yang bentuknya mirip
televisi, dan menyajikan gambar yang dapat dilihat oleh pengguna
komputer, biar dia bisa tahu apaan sih yang lagi dikerjain sama
komputernya. Monitor termasuk peranti output karena dari monitor
pengguna bisa tahu informasi yang dikasih dari komputernya.
Monitor itu banyak jenisnya dan sangat beragam bentuknya, nggak ada
bedanya dengan televisi. Yang pasti, kalo menggunakan monitor, Belia
pastinya udah kenal dengan istilah resolusi. Misalnya monitor Belia
memiliki resolusi 1024x846, nah angka-angka tersebut mewakili jumlah
pixel yang dapat ditampilkan di layar. Pixel ini adalah titik-titik
kecil yang membentuk gambar yang ditampilkan dalam monitor, kependekan
dari “picture elements”. Semakin tinggi resolusi monitor, detail gambar
yang terlihat akan semakin detail.
Gimana sih cara kerja monitor? Prinsip kerja monitor konvensional,
monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan prinsip kerja televisi yang
berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju
bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang
memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut
melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju
bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam.
Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia
akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu
untuk berpendar secara temporer.
Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol
tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur
pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu.
Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.
Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah
garis horizontal dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi
berpendar dengan intensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang telah
diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang ada
pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan
mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan
gambar yang berbeda. Makanya kita dapat nonton objek yang seolah-olah
bergerak di layar televisi atawa monitor.
Pada masa awal-awal kelahiran teknologi televisi, para ilmuwan yang
merancang televisi dan tabung gambar menemui hambatan teknis. Seperti
yang kita tahu, TV zaman baheula belumlah sekeren dan secanggih
sekarang, eh maksudnya belum mampu menampilkan detail gambar seperti
sekarang.(int/dri)
Dulu, lapisan yang berpendar dalam tabung gambar kualitasnya nggak
sebaik sekarang. Jadi kualitas pixel yang dihasilkan juga tidak
seoptimal sekarang. Kini, seiring dengan perkembangan teknologi
komputer yang membutuhkan kualitas TV dan monitor tabung yang lebih
baik, untungnya kualitas lapisan berpendar dalam tabung monitor telah
lebih baik.
Hasilnya diperoleh tabung gambar yang mampu menghasilkan gambar dengan
resolusi yang lebih tinggi. Wajar aja, soalnya komputer banyak
berurusan dengan text, dan itu membutuhkan detil gambar yang tinggi.
Sayangnya, teknologi monitor dengan tabung CRT ini ditengarai memiliki
banyak pengaruh buruk bagi kesehatan penggunanya. Sejumlah riset
mengindikasikan bahwa ekspos berlebihan monitor pada mata dapat
menyebabkan penurunan kualitas penglihatan. Hal ini disebabkan oleh
radiasi sinar elektron pada tabung gambar monitor atau televisi tabung.
Tapi manusia menemukan teknologi baru yang siap menggantikan tabung
gambar sebagai alat tampilan visual. Yaitu teknologi LCD (Liquid
Crystal Display), yang memungkinkan perampingan dimensi dan pemangkasan
bobot peranti display monitor. Selain itu, teknologi yang satu ini
disebut-sebut akrab bagi kesehatan penggunanya. (dri/int).
SEJARAH MONITOR CRT
Teknologi Tabung Brown (CRT Display) ditemukan pada tahun 1897, akan
tetapi teknologi ini baru diadopsi sebagai penerima siaran televisi
pada tahun 1926. Sejarah penemuan teknologi CRT sudah lebih dari 100
tahun dan memiliki kualitas gambar yang sangat bagus. Akan tetapi
teknologi ini mempunyai satu kelemahan yaitu semakin besar display yang
akan dibuat maka semakin besar pula tabung yang digunakan.
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar
katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara
memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan
diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap.
Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua
teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah
cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang
dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup
kuat.
Monitor CRT pertama (Cathode Ray Tube) dikembangkan untuk menerima
siaran televisi. Milestone-nya adalah tabung televise pertama dari
Wladimir Kosma Zworykin(1929), full electronic frame rate dari Manfred
von Ardenne (1930), dan pengembangan tabung sinar katoda pertama yang
dapat direproduksi oleh Allen B. Du Mont (1931).
Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti
sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV keluarga sebagai
layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup
menjadi masalah adalah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu
menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar.
Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada
awalnya memiliki resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna “green
monochrome”. Monitor ini sudah mampu menampilkan hasil yang lebih
terang, jelas dan lebih stabil.
Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki
720x350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA
dengan range resolusi dari 160x200 sampai 640x200 dan kemampuan warna
antara 2 sampai 16 warna. Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih
bagus yaitu 640x350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya
munculnya generasi komputer Windows.
Semua jenis monitor ini menggunakan digital video - TTL signals dengan
discrete number yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas
cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64
warna tergantung standard grafik yang dimiliki.
Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan
grafis dari sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan
generasi-generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA
merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B
(Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan.
Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan
intensitas yang tinggi.
CARA KERJA MONITOR CRT
Monitor CRT (Cathode Ray Tube)
Pada monitor jenis CRT, layar penampil menggunakan tabung katoda. Cara
kerja dari teknologi ini untuk memunculkan tampilan pada monitor adalah
dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar
tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah
untuk sisi gelap.
Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dua jenis monitor
lain, yaitu LCD dan Plasma Gas. Walaupun begitu, resolusi yang
dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Adapun kekurangan
dari teknologi CRT adalah diperlukanya teknologi listrik yang cukup
besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
SEJARAH MONITOR LCD
b. Liquid Crystal Display (LCD) atau Flat Display Panel (FDP)
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan
sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan
monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar
berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat
tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada
komputer-komputer portabel.
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio
yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan
perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang
paling terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar.
Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti
cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan
pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar
melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan
secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.
Lapisan-lapisan dalam sebuah LCD:
• Polaroid belakang
• Elektroda belakang
• Plat kaca belakang
• Kristal Cair
• Plat kaca depan
• Elektroda depan
• Polaroid depan
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan
listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk
menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan
dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya
seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi,
seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak
buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini
kelemahan tersebut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
CARA KERJA MONITOR LCD
Monitor LCD (Liquid Crystal Display)
Sebuah monitor LCD menggunakan teknologi sejenis kristal liquid yang
dapat berpencar, bukan lagi menggunakan tabung elektron seperti yang
digunakan oleh monitor jenis CRT. Teknologi yang dihasilkan berupa
monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel. Display dengan layar
berbentuk pipih dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan CRT. Karena mampunyai bentuk yang pipih, monitor jenis flat
tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada
komputer–komputer portable.
Kelebihan lain dari monitor LCD adalah terdapatnya Brightness ratio
yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brighness ratio merupakan
perbandingan antara tempilan yang paling gelap dengan tampilan yang
paling terang. Beberapa waktu lalu, monitor berjenis LCD ini masih
mempunyai masalah pada resolusi. Saat itu, monitor dengan resolusi 1024
X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X
420. Tetapi masalah tersebut sudah dapat di atasi dengan teknik anti
aliasting.
Dengan teknologi yang disajikan, rasanya pantas juga monitor LCD untuk
mematok harga yang lebih mahal di banding minitor berjenis CRT.
SEJARAH MONITOR LED
c. Plasma Gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan
teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan
menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT,
tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan
cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap
tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik
dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat
pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga
yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang
pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan
teknologi plasma gas.
Setelah kita melihat begitu pesatnya perkembangan LCD, sekarang kita
dapat saksikan perkembangan FDP terbaru yang boleh kita katakan sebagai
Flat Panel Display Masa Depan. Kenapa FDP terbaru ini kita namakan FDP
Masa Depan ? Karena 5-10 tahun yang akan datang mungkin Teknologi LCD
akan digantikan posisinya oleh FDP Masa Depan ini. FDP Masa Depan ini
berbasis active matrix berteknologi Organic Light Emitting Diode (OLED).
CARA KERJA MONITOR LED
Monitor Plasma Gas
Monitor berjenis plasma merupakan inovasi baru dari teknologi yang
digunakan oleh monitor. Dengan menggabungkan teknologi CRT dan LCD
dapat menghasilkan teknologi yang membuat layar dengan ketipisan
menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar teknologi CRT.
Teknologi plasma gas juga menggunakan fosfor seperti pada teknologi
CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat berpencar tanpa adanya bantuan
cahaya di belakang layar. Hal ini membuat energi yang diserap tidak
sebesar monitor CRT. Kontras warna yang di hasilkan pun lebih baik dari
monitor CRT. Monitor dengan teknologi Plasma Gas ini dapat kita jumpai
di berbagai pertunjukan, jika kita lihat ada monitor raksasa, itulah
monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.
Semoga informasi tersebut membantu, atau paling tidak menambah pengetahuan tentang seputar monitor komputer.
PERBEDAAN ANTARA MONITOR CRT, LCD, DAN LED
1) Dari segi ukurannya
2) energi listrik yang dibutuhkan CRT cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat di bandingkan yang lain.
3) Sebuah monitor LCD menggunakan teknologi sejenis kristal liquid yang
dapat berpencar berbeda dengan CRT yang menggunakan tabung electron dan
juga Monitor berjenis plasma (LED) merupakan inovasi baru dari
teknologi yang digunakan oleh monitor.
4) Dari segi bentuknya juga berbeda mulai dari yang besar, sedang hingga yang terkecil.
5) Cara penggunaanya
6) Tahun pembuatannya
7) Segi teknologi yang digunakan
KOMPUTER GENERASI PERTAMA
Dengan terjadinya Perang
Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha
mengembangkan komputer untuk mengeksploitasi potensi strategis yang
dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer
serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad
Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer Z3, untuk
mendisain pesawat terbang dan peluru kendali.
Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan
komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode
rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode-rahasia yang
digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu mempengaruhi
perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama,
colossus bukan merupakan komputer serbaguna general-purpose computer),
ia hanya didisain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan
mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang
berakhir.
Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan
suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur
Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator
elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang
setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500
mil. The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark
I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal
elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut
beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap
perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah).
Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan
persamaan yang lebih kompleks.
Perkembangan komputer lain pada masa ini adalah Electronic Numerical
Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara
pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari
18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer
tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya
sebesar 160kW. Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert
(1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer
serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat
dibandingkan Mark I.
Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung
dengan tim University of Pennsylvania dalam usha membangun konsep desin
komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik
komputer.
Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic
Computer(EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung
baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk
berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali.
Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral
(CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan
melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic
Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial
pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann tersebut. Baik
Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC.
Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah
keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower
dalam pemilihan presiden tahun 1952.
Komputer Generasi
pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat
secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki
program kode-biner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine
language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan
membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah
penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut
berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data.
kembali ke atas
KOMPUTER GENERASI KEDUA
Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan
komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan
komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis.
Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956.
Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu
pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat,
lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para
pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah
superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan
Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang
dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah
besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom.
Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk
kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya
ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence
Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy
Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi
kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly
adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singkatan untuk menggantikan
kode biner.
Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang
sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan.
Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya
menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang
dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan
dalam disket, memory, sistem operasi, dan program. Salah satu contoh
penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secara
luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh
bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses
informasi keuangan.
Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman
yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer.
Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi
penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur
pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau
menghitung daftar gaji. Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan
pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language
(COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa
pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata,
kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia.
Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer.
Berbagai macam karir baru bermunculan (programmer, analyst, dan ahli
sistem komputer). Industri piranti lunak juga mulai bermunculan dan
berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.
kembali ke atas
KOMPUTER GENERASI KETIGA
Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun
transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi
merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock)
menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas
Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC: integrated circuit)
di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam
sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Para
ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke
dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer
menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam
chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan
sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk
menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah
program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
kembali ke atas
KOMPUTER GENERASI KEEMPAT Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih
jelas yaitu mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik.
Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam
sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI)
memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut
menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen
dalam suatu keping yang berukuran setengah keping uang logam mendorong
turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya
kerja, efisiensi dan kehandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat
pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh
komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan
kendali input/output) dalam sebuah chip yang
sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas
tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi
dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang
diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti
microwave oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection
dilengkapi dengan mikroprosesor.
Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk
menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi
perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan
tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke
masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer,
dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan
awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program
word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti
Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih
canggih dan dapat diprogram.
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC)
untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang
digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit
di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer
melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer
yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat
dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat
digenggam (palmtop).
IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar
komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan sistem
grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan
komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan
piranti mouse.
Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan
pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV
(Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb.
Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat. Seiring
dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru
untuk menggali potensi terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah
kuatnya suatu komputer kecil, komputer-komputer tersebut dapat
dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi
memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komputer jaringan memungkinkan
komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk
menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan
langsung (disebut juga local area network, LAN), atau kabel telepon,
jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.
kembali ke atas
KOMPUTER GENERASI KELIMA
Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena
tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima
adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke
berjudul 2001:Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang
diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan
buatan (artificial intelligence), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk
melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan
belajar dari pengalamannya sendiri.
Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak
fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat
menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia.
Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin.
Fasilitas ini tampak sederhan. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh
lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa
pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian
daripada sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.
Banyak kemajuan di bidang disain komputer dan teknologi semakin
memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa
yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan
menggantikan model von Neumann. Model von Neumann akan digantikan
dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja
secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang
memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya
dapat mempercepat kecepatan informasi.
Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek
komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer
Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang
menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain
bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa
perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia. Kita tunggu informasi
mana yang lebih valid dan membuahkan hasil.
PERBEDAAN ANTARA KOMPUTER GENERASI PERTAMA HINGGA GENERASI TERBARU :
1) Mulai dari segi ukuran,
2) Komponen yang digunakan
3) Prosesnya
4) Daya listrik yang digunakan
5) Program yang digunakan dalam bahasa yang berbeda-beda
6) Menggunakan konsep-konsep yang berbeda-beda
7) Kapasitas memori yang digunakan
8) Harga jualnya
9) Mulai dari penggunaan Orientasinya mis: Pada aplikasi bisnis/aplikasi teknik.